Desa Adat Ratenggaro di Sumba belakangan ini sempat jadi sorotan karena adanya laporan pemalakan terhadap wisatawan.
Tapi jangan buru-buru menghapusnya dari bucket list kamu! Di balik kabar tak menyenangkan itu, Ratenggaro tetap menyimpan warisan budaya yang megah, landskap eksotis, dan nilai-nilai adat yang kuat.
Buat kamu yang penasaran dan ingin mengenal lebih jauh, yuk kita ulas fakta dan serba-serbi Desa Adat Ratenggaro yang bikin tempat ini tetap layak dikunjungi!
1. Di Mana Letaknya Desa Adat Ratenggaro?
Alamat: Desa Maliti Bondo Ate, Kecamatan Kodi Bangedo, Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Desa ini berada di ujung selatan Pulau Sumba, berbatasan langsung dengan Desa Adat Wainyapu.
Posisi strategis di tepi laut menjadikan Ratenggaro sebagai perpaduan sempurna antara wisata budaya dan alam tropis.
2. Rute ke Ratenggaro: Perjalanan yang Penuh Cerita
Step-by-step menuju Ratenggaro:
- Naik pesawat ke Bandara Lede Kalumbang, Tambolaka. Ada penerbangan langsung dari Jakarta, Bali, dan Kupang.
- Dari bandara, kamu bisa menyewa mobil atau naik ojek menuju Desa Adat Ratenggaro.
- Waktu tempuh dari Tambolaka ke Ratenggaro sekitar 2–2,5 jam perjalanan darat.
Pemandangan sepanjang jalan sangat memanjakan mata. Kamu akan melewati padang savana, bukit hijau, dan pantai biru jernih. Jadi, meskipun jauh, perjalanannya dijamin nggak akan membosankan!
3. Bagaimana Soal Penginapan?
Kalau kamu berharap bisa tidur di hotel berbintang lengkap dengan WiFi, mungkin harus sedikit menurunkan ekspektasi.
Di Desa Adat Ratenggaro sendiri belum tersedia hotel. Tapi tenang, kamu bisa menginap di:
- Homestay milik warga lokal di sekitar area Kodi Bangedo.
- Atau menginap di hotel dan guest house di Kota Tambolaka (sekitar 2 jam dari lokasi).
Homestay di Ratenggaro biasanya menawarkan pengalaman autentik tinggal bersama warga lokal, tapi:
- Fasilitasnya sederhana,
- Listrik terbatas,
- Tidak ada air panas atau WiFi,
- Jadi lebih cocok untuk traveler petualang atau pecinta budaya.
4. Fakta Unik dan Daya Tarik Budaya Desa Ratenggaro
Desa ini bukan desa biasa. Ada banyak keunikan dan kekayaan budaya yang masih terjaga, seperti:
Ratusan Menhir Kuno
Desa Ratenggaro memiliki sekitar 304 menhir (batu tegak) yang tersebar di seluruh wilayah desa.
Menhir ini dulunya adalah makam para pejuang yang gugur dalam perang adat.
Umumnya berbentuk seperti meja datar dengan pilar batu di bawahnya, dan empat menhir utama digunakan sebagai penanda wilayah adat.
Kepercayaan Marapu yang Kuat
Warga Ratenggaro masih memegang teguh kepercayaan Marapu, yaitu kepercayaan lokal yang memuja roh leluhur.
Ciri khasnya bisa kamu lihat dari bentuk rumah adat dengan atap super tinggi menjulang ke langit – simbol komunikasi dengan leluhur dan kekuatan spiritual yang dilindungi.
Ritual Pembangunan Rumah Adat
Sebelum membangun rumah adat, penduduk akan melakukan ritual permohonan restu kepada leluhur.
Ritual ini dilakukan dua kali: saat sebelum pembangunan dan selama proses pembangunan. Ini menunjukkan bahwa spiritualitas dan budaya menyatu erat dalam kehidupan masyarakat.
5. Tips Mengunjungi Desa Adat Ratenggaro
Supaya kunjungan kamu lebih nyaman dan berkesan, simak tips berikut ya:
- Hormati adat istiadat setempat. Gunakan pakaian sopan, dan hindari mengganggu aktivitas warga.
- Siapkan uang tunai. Tidak semua tempat menerima pembayaran non-tunai.
- Minta izin sebelum memotret. Beberapa area mungkin dianggap sakral.
- Gunakan jasa pemandu lokal. Biar kamu nggak cuma lihat-lihat, tapi juga tahu makna di balik setiap tradisi.
6. Apakah Masih Aman untuk Dikunjungi?
Terkait laporan pemalakan, memang sempat terjadi insiden yang melibatkan oknum warga. Tapi perlu dicatat, masyarakat dan pemerintah desa sudah menindaklanjuti agar hal seperti itu tak terulang.
Desa ini masih sangat terbuka untuk wisatawan, dan sebagian besar penduduk tetap ramah dan menghormati tamu.
Selama kamu menghargai budaya lokal dan mengikuti aturan, berkunjung ke Ratenggaro tetap aman dan sangat layak!
Desa Adat Ratenggaro bukan sekadar tempat wisata, tapi jendela ke masa lalu yang masih hidup hingga hari ini.
Dengan ratusan menhir, rumah adat menjulang, dan tradisi spiritual yang kuat, Ratenggaro menghadirkan pengalaman budaya yang autentik dan mendalam.
Buat kamu yang ingin melihat sisi lain Indonesia – yang belum terjamah modernisasi, tapi kaya akan nilai – Ratenggaro adalah destinasi yang sempurna.